Frisian Flag donasikan 13.600 vaksin pada peternak sapi di area Jawa

Jakarta – Frisian Flag Indonesia telah memberikan 13. 600 vaksin kepada peternak sapi perah yang berada di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur, yang merupakan anggota Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam mencapai tujuan vaksinasi untuk pengendalian Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).

“Donasi 13. 600 vaksin PMK ini merupakan bagian dari usaha mitigasi yang kami lakukan, guna memastikan kesehatan hewan ternak, memperkuat usaha peternak sapi perah lokal, serta meningkatkan kesejahteraan mereka yang berperan penting dalam pasokan susu segar di Indonesia,” ungkap Andrew F. Saputro, Direktur Urusan Korporat PT Frisian Flag Indonesia, dalam sebuah keterangan resmi di Jakarta, cvtogel, Rabu.

Andrew menambahkan bahwa inisiatif ini menunjukkan komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan sektor peternakan sapi perah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melindungi kesehatan sapi, mencegah penyebaran penyakit PMK, serta menjamin kontinuitas produksi susu segar di seluruh negeri.

Vaksin yang digunakan adalah Bioaftogen, yang telah memenuhi standar kualitas ketat dari World Health Organization (WHO) dan telah mendapat persetujuan pre-kualifikasi dari EuFMD, komisi yang berada di bawah Food and Agriculture Organization (FAO).

Bioaftogen diketahui memiliki imunogenitas yang tinggi, aman untuk digunakan, dan mampu memberikan perlindungan maksimal terhadap penyebaran virus PMK di peternakan sapi perah.

Akhmad Sawaldi, Kepala Pengembangan Susu PT. Frisian Flag Indonesia, menyatakan bahwa perusahaan secara aktif mendukung upaya penanganan dan pencegahan PMK di Indonesia, termasuk melalui bantuan medis kepada peternak sapi perah melalui AIPS (Asosiasi Industri Pengolahan Susu) dan pelatihan yang diberikan oleh pakar peternakan dari Belanda pada tahun 2022.

“Donasi vaksinisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan peternak dalam menghadapi ancaman penyakit hewan yang menular, serta selanjutnya dapat meningkatkan ketersediaan susu segar berkualitas bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.

H. M. Niam Shofi, Ketua Koperasi SAE Pujon, menyatakan bahwa di tengah ancaman PMK, vaksinasi menjadi hal yang sangat penting. Ia percaya bahwa vaksin ini dapat melindungi hewan ternak dan menjaga keberlangsungan usaha para peternak.

“Kami berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut sebagai langkah bersama untuk memperkuat ketahanan peternakan lokal,” tambahnya.

Menanggapi peningkatan kasus PMK yang terjadi pada akhir Desember 2024 hingga Januari 2025, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengeluarkan Surat Edaran pada 3 Januari 2025 untuk memperkuat langkah-langkah kewaspadaan.

Sementara itu, Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) mendorong koperasi-koperasi untuk melakukan vaksinasi secara mandiri sebagai bentuk pencegahan. Hal ini telah berhasil mengurangi kasus PMK di berbagai daerah.