Muatan berlebih dapat mengganggu posisi berkendara bagi pemotor

Jakarta – Agus Sani, Kepala Promosi Keselamatan Berkendara Wahana Honda. Menyatakan bahwa pemudik yang menggunakan sepeda motor harus memperhatikan barang bawaan mereka. Agar tidak mengganggu posisi berkendara selama perjalanan ke kampung halaman.

“Hal ini penting agar pengendara dapat menjaga kenyamanan dan handling saat di jalan. Posisi postur berkendara juga tidak akan terganggu oleh beban barang yang berlebihan,” ujar Agus Sani di Jakarta, Rabu (26/3) malam.

Ia menambahkan bahwa jumlah barang bawaan yang dibawa oleh pengendara motor selama perjalanan mudik sangat penting untuk diperhatikan, karena akan menjadi faktor utama keselamatan berkendara pada perjalanan mereka ke kampung halaman.

Pemudik yang mengendarai sepeda motor sangat disarankan untuk tidak membawa terlalu banyak barang yang dapat menumpuk pada satu motor. Memiliki barang bawaan yang cukup akan memudahkan dalam mengontrol sepeda motor yang digunakan.

“Sebagai pedoman, barang yang perlu dibawa oleh pemudik sebaiknya hanya yang diperlukan. Ini termasuk pakaian secukupnya, jas hujan, dan peralatan darurat. Bukan berarti membawa semua barang belanjaan dari Jakarta di motor,” jelasnya.

Saat ini, penggunaan sepeda motor untuk mudik masih menjadi pilihan bagi beberapa masyarakat. Hal ini tidak dapat dihindari, namun mereka juga perlu menyadari kemampuan mengendarai kendaraan jarak jauh.

Pemudik yang menggunakan motor sangat tidak dianjurkan untuk memaksakan diri jika mereka merasa kurang percaya diri dengan kemampuan mengemudinya, karena ini dapat berpotensi membahayakan diri mereka dan pengguna jalan lainnya.

“Jika mereka memahami cara berkendara yang aman, perjalanan mudik bisa berlangsung dengan aman sampai tujuan. Berkendara dengan aman menjadi salah satu kunci keselamatan mencapai lokasi tujuan,” tuturnya.

Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan mudik dengan sepeda motor.

Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Minggu (23/3), Irjen Pol. Agus menyampaikan bahwa ia tidak melarang pemudik menggunakan sepeda motor, tetapi imbauan tersebut bertujuan untuk meminimalkan angka kecelakaan lalu lintas, di mana kendaraan roda dua paling banyak terlibat.

Menurut data yang tersedia, angka kecelakaan selama operasi ketupat menunjukkan bahwa 75 persen adalah pengguna sepeda motor.