Jakarta (cvtogel) – Polda Metro Jaya, melalui Subdit Industri dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus, melakukan kunjungan. Mendadak di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur. Tujuannya adalah untuk memeriksa ketersediaan, harga, dan kualitas beras.
“Di lokasi ini, kami memeriksa harga barang sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Harga Eceran Tertinggi yang diatur oleh peraturan badan pangan nasional,” ujar AKBP Muhammad Ardila Amry, Kepala Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, saat ditemui di Jakarta pada hari Jumat.
Ardila juga menyampaikan bahwa mereka tidak hanya fokus pada kelangsungan pasokan beras, tetapi juga memeriksa kualitas beras yang ada di pasar.
“Dengan beberapa rekan dari tim satgas pangan, kami telah membeli beberapa sampel dari berbagai jenis dan merek beras untuk dilakukan pengujian di laboratorium,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ardila menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran yang ditemukan dari pihak pedagang selama inspeksi tersebut.
“Kami belum menemukan hal yang mencurigakan, tapi kami akan melakukan pengujian laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Ardila menjelaskan bahwa untuk pengujian laboratorium, pihaknya memerlukan sekitar satu kilogram beras sebagai sampel.
“Hasil dari lab akan diketahui dalam waktu 2 hingga 3 hari, setelah itu kami akan segera mengumumkan dan memberikan informasi kepada media agar masyarakat juga dapat mengetahui tentang isu beras ini,” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa kunjungan mendadak ini sebagai tindak lanjut dari laporan Kementerian Pertanian dan bertujuan untuk memastikan konsumen mendapatkan beras yang berkualitas.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan indikasi penipuan terkait 212 merek beras berdasarkan hasil pengujian ketat di 13 laboratorium independen di berbagai daerah di Indonesia untuk menjaga kejelasan.
“Temuan tersebut bukan hasil pemeriksaan kami sendiri, tetapi hasil dari tim independen yang terdiri dari 13 laboratorium yang melakukan pemeriksaan di seluruh Indonesia,” terang Mentan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta pada hari Rabu.
Dia menjelaskan bahwa penyelidikan dimulai karena adanya ketidaksesuaian harga beras, di mana harga gabah untuk petani dan penggilingan turun tetapi harga beras di tingkat konsumen justru meningkat.