OJK kenalkan istilah “Pindar” untuk bedakan pinjol ilegal

Jakarta (cvtogel) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memperkenalkan istilah baru yaitu “pindar,” yang merujuk kepada pinjaman daring, untuk memberikan perbedaan antara pinjaman online yang legal dan yang ilegal, yang saat ini dianggap memiliki makna negatif oleh masyarakat.

“Pindar atau pinjaman daring adalah istilah baru yang kami gunakan untuk membedakan antara pinjol ilegal, karena istilah pinjol sudah berkonotasi negatif saat ini, jadi kami ingin membedakan dengan yang positif,” jelas Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Pasar, Edukasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK, saat berbicara kepada Antara di Jakarta, Selasa.

OJK menyatakan bahwa pindar tetap menjadi salah satu cara pembiayaan yang mempermudah masyarakat. Untuk mendapatkan pinjaman, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Penggunaan yang bijak dari layanan ini dianggap mampu memberikan dampak positif, meskipun suku bunga yang ditetapkan tergolong tinggi.

Sementara istilah pinjol kini merujuk kepada platform pinjaman online yang ilegal.

Dengan diluncurkannya istilah pindar, OJK berharap masyarakat dapat lebih memahami perbedaan antara pinjaman daring yang terdaftar serta diawasi secara resmi dan pinjol yang ilegal.

Edukasi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan pembiayaan digital dengan bijak, memberi prioritas pada kebutuhan produktif, dan menghindari utang konsumtif.

Friderica juga mengingatkan akan risiko penggunaan pindar untuk tujuan konsumtif, khususnya di kalangan para pemuda. Yang kini rentan menjadi korban pinjol karena sering menggunakan fasilitas tersebut. Untuk membeli barang-barang konsumtif tanpa mempertimbangkan kemampuan untuk melunasi pinjaman.

“Mereka seharusnya bisa menggunakan pinjol yang kini menjadi pindar dengan bijak, karena meskipun bunga tinggi, mereka harus menyadari bisa segera mengembalikannya. Namun jika digunakan untuk belanja konsumtif, seperti membeli baju, tas, atau ponsel, banyak anak muda yang akhirnya terjebak dalam situasi sulit,” ungkap Friderica.

“Jadi apakah ini baik atau tidak tergantung pada cara kita menggunakannya,” tambahnya.