Mendag tinjau pengolahan sampah dan edukasi Gernas Mapan di Badung

Denpasar (cvtogel) – Budi Santoso, Menteri Perdagangan, mengunjungi proses pengelolaan sampah dan memberikan. Informasi mengenai Gerakan Nasional Membersihkan Sampah Nusantara (Gernas Mapan) di Pasar Badung, Bali.

Pada kunjungan di Denpasar Selasa, Mendag menyatakan rasa takjubnya karena saat memperkenalkan program Gernas Mapan, ia menemukan bahwa di Pasar Badung sudah ada pemisahan serta pembentukan teba modern.

“Kita masuk ke dalam tempatnya bersih sekali, ya, sudah ada fasilitas untuk memisahkan sampah, mengolah sampah, bahkan sampah organik dapat digunakan untuk mengepel, menjadi eco enzyme,” ucap Mendag.

“Selain itu, terdapat teba modern yang berfungsi menyimpan sisa-sisa sampah setelah upacara, dan material tersebut nantinya bisa digunakan sebagai pupuk dalam waktu sekitar tiga bulan,” ia menambahkan.

Mendag Budi Santoso menjelaskan bahwa Gernas Mapan bertujuan untuk menjaga kebersihan pasar tradisional melalui proses pengelolaan sampah yang tepat.

Edukasi ini sudah diterapkan di Pasar Badung, sehingga bau tidak sedap dari sampah tidak tercium karena sampah telah dikelompokkan sesuai jenisnya.

“Kita memberikan edukasi agar pasar kita tertata dan bersih, tetapi saya lihat pasar ini sangat baik, dari luar sudah tampak bersih, biasanya pasar rakyat tidak sebaik ini, luar biasa Bali,” ungkapnya.

Mendag menyaksikan bahwa kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat pasar sudah mendapatkan pendidikan, terutama para petugas pemisahan sampah.

Selain membahas masalah sampah, Mendag mengingatkan bahwa pasar juga memiliki berbagai program seperti revitalisasi dan pengelolaan, di mana perkembangan saat ini mengharuskan pedagang untuk mengikuti cara berjualan yang tidak hanya dilakukan secara langsung di pasar, tetapi juga melalui platform daring.

Meskipun banyak pembeli daring yang datang ke pasar untuk melihat secara langsung produk yang mereka cari, pasar tetap harus siap menerima kehadiran mereka.

Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya, dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup, Ade Palguna Ruteka, menambahkan bahwa dari proyeksi timbulan sampah di Indonesia yang mencapai 57,9 juta ton, sampah dari pasar memberikan kontribusi sebesar 16,67 persen dari total tersebut.

Artinya, jika semua pasar tradisional dihimpun, total sampah yang mereka hasilkan mencapai lebih dari 5,6 juta ton per tahun.

“Kebanyakan bersifat organik dan mudah membusuk, sehingga jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran, penyakit, serta menurunkan kualitas lingkungan dan kenyamanan pengunjung,” jelas Ade Palguna.

Data dari BPS menunjukkan bahwa saat ini ada lebih dari 17. 000 pasar tradisional di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 12 juta pedagang yang beroperasi di dalamnya.

Kementerian Lingkungan Hidup menyampaikan kepada Mendag bahwa banyak pasar menghadapi kendala dalam mengelola sampah, seperti kurangnya fasilitas yang menyebabkan rendahnya tingkat pemisahan.

Untuk itu, Ade Palguna mendukung Gernas Mapan yang tidak hanya membersihkan pasar secara fisik, tetapi juga sedang membentuk budaya baru, di mana pasar tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi tetapi juga sebagai contoh dalam pengelolaan lingkungan dan sampah.

“Saya mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku pasar, pedagang, dan masyarakat, untuk menjadikan gerakan nasional membersihkan pasar nasional sebagai langkah nyata menuju Indonesia yang bersih, hijau, dan berkelanjutan,” ujarnya.