Pratikno: Misi kemanusiaan ke Myanmar wujud solidaritas RI di ASEAN

Jakarta – Koordinator Menteri untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengungkapkan bahwa bantuan kemanusiaan bagi korban gempa di Myanmar mencerminkan dukungan Indonesia untuk negara-negara ASEAN.

“Bantuan yang kami kirim hari ini adalah tahap ketiga. Pengiriman pertama dilakukan pada hari Senin lalu, dan tahap kedua dilanjutkan pada hari Selasa dengan dua penerbangan. Sekarang, pada tahap ketiga, kami mengoperasikan dua pesawat: satu untuk penumpang dan satu lagi untuk kargo,” ujarnya Epictoto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa pengiriman bantuan ini adalah wujud solidaritas Indonesia terhadap negara-negara ASEAN dan merupakan bagian dari kepemimpinan Indonesia dalam memerangi bencana di kawasan Asia Tenggara.

“Saya bersama Kepala BNPB, Kepala Basarnas, anggota Komisi VIII DPR RI, serta perwakilan dari TNI, Polri, dan kementerian lainnya, akan segera berangkat ke Myanmar menuju Kota Naypyidaw, dan dijadwalkan tiba nanti sore. Setelah itu, kami akan terbang ke Yangon,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, pada hari Jumat, 28 Maret, gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Sagaing – Mandalay, Myanmar. Getaran ini terasa sampai ke India, Bangladesh, Thailand, dan China, disusul oleh gempa susulan dengan kekuatan 6,4 magnitudo.

Dorongan ini menyebabkan kerusakan yang signifikan pada infrastruktur, mengakibatkan banyak korban jiwa, dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Menko PMK menjelaskan bahwa pengiriman bantuan ini telah dikoordinasikan melalui rapat antar kementerian dan lembaga yang dilakukan pada Minggu, 30 Maret.

Hasil dari rapat tersebut menciptakan keputusan penting terkait mekanisme bantuan, seperti pengiriman Tim Urban Search and Rescue (USAR), Tim Medis Darurat (EMT), dan bantuan logistik untuk mendukung upaya darurat di Myanmar.

Sebelumnya, tim awal telah dikirimkan pada 31 Maret 2025 untuk melakukan penilaian awal, yang kemudian diikuti oleh pengiriman tim USAR dan TNI yang berjumlah 73 anggota pada 1 April 2025 untuk misi penyelamatan.

Menko PMK mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pengiriman bantuan ini, termasuk kementerian dan lembaga terkait, serta TNI/Polri yang mendukung kelancaran proses pengiriman ini.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi. Kerja sama ini memungkinkan kita memberikan bantuan secara cepat kepada saudara-saudara kita di Myanmar,” tuturnya.