Semeru erupsi empat kali disertai letusan hingga ketinggian 800 meter

Lumajang, Jawa TimurĀ  – Pada pagi hari Jumat, Gunung Semeru yang terletak di perbatasan. Antara Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur. Mengalami empat kali erupsi, menghasilkan letusan dengan tinggi mencapai antara 500 hingga 800 meter dari puncaknya.

Erupsi pertama terjadi tepat pada pukul 05. 00 WIB, terlihat dengan tinggi kolom letusan mencapai 800 meter di atas puncak, atau sekitar 4. 476 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang tampak berwarna abu-abu mengeluarkan intensitas sedang sampai tebal ke arah timur laut dan tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum sebesar 22 mm dan berlangsung selama 160 detik.

“Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada pukul 06. 28 WIB, dengan tinggi kolom letusan diperkirakan sekitar 700 meter di atas puncak,” ungkap Sigit Rian Alfian, Pegawai Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam laporan yang diterima di Lumajang.

Ia juga menjelaskan bahwa kolom abu yang teramati berwarna putih sampai kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke timur laut. Erupsi ini tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 21 mm dan berlangsung selama 138 detik.

Tak lama kemudian, pada pukul 07. 15 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan yang teramati sekitar 500 meter di atas puncak, setara dengan 4. 176 meter di atas permukaan laut.

“Kolom abu yang teramati berwarna putih sampai kelabu dengan intensitas tebal menuju utara dan timur laut. Erupsi tersebut tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama 137 detik,” tambahnya.

Selanjutnya, pada pukul 08. 23 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi sekali lagi dengan tinggi kolom letusan yang terlihat sekitar 800 meter di atas puncak, atau 4. 476 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut, serta tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 126 detik.

Sigit menjelaskan bahwa Gunung Semeru berada dalam status Siaga atau Level III, sehingga PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena ada potensi terdampak oleh aliran awan panas dan lahar yang dapat menjangkau hingga 17 km dari puncak.

Selain itu, warga juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam jarak 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena berisiko bahaya lontaran batu.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan awan panas, aliran lava, dan lahar di sepanjang sungai atau lembah yang bersumber dari puncak Gunung Api Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.